Makalah
Hakekat Perkembangan
Oleh
Isna
Kholidazia (3301411076)
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang
hakekat perkembangan. Dengan bantuan dari berbagai pihak maka makalah ini dapat terselelesaikan dengan lengkap.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, khususnya bagi mahasiswa UNNES.
Semarang,
20 Maret 2013
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan seringkali mendapat pengertian yang
salah, mereka menganggap perkembangan bahwa pengertian merupakan pola-pola perubahan
yang terjadi sepanjang hayat, yakni dimulai dari masa konsepsi dan berlangsung
terus sampai dengan sepanjang hidup manusia. Perkembangan tejadi dalam berbagai
ranah, seperti biologi (perubahan jasmani), sosial (perubahan hubungan sosial),
emosional (perubahan pengalaman dan pemahaman emosional), dan kognitif
(perubahan proses kognitif).
1.2 Rumusan
Masalah
Beberapa
hal yang menjadi masalah dalam penulisan ini pada pokoknya adalah “Hakekat Perkembangan”,
secara terperinci masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.
Apakah yang
dimaksud dengan perkembangan?
2.
Bagaimanakah
prinsip-prinsip perkembangan?
3.
Bgaimankaha
teori-teori perkenbangan?
1.3 Tujuan
penulisan
Penulisan ini bertujuan
:
1.
Untuk mengetahui
informasi tentang pengertian dari perkembangan
2.
Untuk mengetahui
informasi tentang prinsip-prinsip perkembangan
3.
Untuk mengetahui
informasi tentang teori-teori
perkembangan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN
2.1.1
Pengertian Perkembangan
Para pakar psikologi perkembangan meyakini bahwa
perkembangan terdiri atas dua proses, yaitu integrasi dan diferensiasi.
Integrasi mengacu pada gagasan bahwa perkembangan terdiri atas integrasi dari
struktur yang paling dasar, yakni perilaku yang dimiliki sebelumnya dengan
perilaku baru, kepada struktur pada tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, bayi
belajar untuk memperoleh objek yang telah dipelajari untuk mengkoordinasikan
berbagai keterampilan seperti mempertahankan postur tubuh, menggerakkan tangan,
mengkoordinasikan posisi tangan terhadap objek dan menggenggam objek.
Diferensiasi mengacu pada gagasan bahwa perkembangan menunjukan kemajuan
kemampuan yang ditunjukan secara berbeda ketika menghadapi objek yang berbeda..
Misalnya, ketika anak menggenggam benda kecil akan berbeda caranya ketika harus
menggenggam benda yang besar.
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan
organisme berkesinambungan dan progresif, dari lahir sampai mati. Hurlock
(1978) menyatakan bahwa perkembangan dapat didefinisikan sebagai kemajuan dari
perubahan yang teratur dan koheren. Monk et.al (1991) menyatakan bahwa
perkembangan menunjukan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju
kedepan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Warner (1969) (dalam Monk
dkk. 1991) menegaskan bahwa perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan
dalam suatu arah yang bersifat tetap. Perkembangan sebagai suatu proses yang
kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi
yang lebih tinggi terjadi berdasarkan proses pertumbuhan , kematangan dan
belajar.
Perkembangan adalah pola pergerakan atau perubahan
yang terjadi sepanjang rentang kehidupan. Perkembangan di pengaruhi oleh
hubungan antara proses biologis, kognitif dan sosial-emosi. Perkembangan secara
umum dibagi menjadi periode yang dimulai dari pertumbuhan hingga masa remaja ,
perkelahiran, masa bayi, masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak tengah dan
akhir, dan masa remaja. Beberapa ahli perkembangan menggambarkan perkembangan
sebagai berkesinambungan (perubahan yang bertahap dan kumulatif), sementara
yang lain menggambarkan sebagai tidak berkesinambungan (serangkaian tahapan
tiba-tiba).
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan
progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.
Seperti yang dikatakan oleh Van Den Daele ”perkembangan berarti perubahan secara
kualitatif”. Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa
sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang,
melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.
Pada dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling
bertentangan yang terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan
atau evolusi dan kemunduran atau involusi. Keduanya mulai dari pembuahan dan
berakhir dengan kematian.
a.
Perubahan dan
Perkembangan
Perkembangan berarti terjadi proses kesinambungan, dan
proses itu bersifat siklikal. Dalam arti, Perkembangan itu memunculkan
tanda-tanda akan berkembangnya kemampuan-kemampuan dan kemudian menghilang dan
kemampuan yang hilang itu akan muncul kembali pada usia berikutnya. Perubahan
yang terjadi dalam proses perkembangan manusia itu bertujuan untuk memungkinkan
seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Untuk mencapai tujuan itu,
tindakan aktualisasi diri adalah sangat penting.
Banyak orang yang tidak menyadari tejadinya perubahan
fisik dan psikis kecuali apabila perubahan itu berlangsung cepat dan mempengaruhi
kehidupannya. Perubahan yang terjadi pada masa remaja, misalnya, akan
berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan masa usia lanjut , dan setiap
individu dituntut mampu menyesuaikan diri dengan setiap perubahan yang terjadi
pada dirinya. Oleh karena itu, apabila seseorang menyadari akan adanya
perubahan pada dirinya, maka dia akan mengambil sikap yang jelas terhadap
perubahan tersebut.
Fakta-fakta
penting tentang perkembangan:
·
Fator pertama
yang penting tentang perkembangan adalah bahwa dasar-dasar permulaan adalah
sikap kritis. Sikap, kebiasaan, dan pola perilaku yang dibentuk selama
tahun-tahun pertama, sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil
menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambahan tua.
·
Faktor kedua
yang penting dari perkembangan adalah bahwa kematangan dan belajar memainkan
peranan yang penting dalam perkembangan. Kematangan adalah terbukanya
sifat-sifat bawaan individu.
·
Fakta ketiga
yang penting tentang perkembangan adalah bahwa perkembangan itu mengikut pola
tertentu dan yang dapat diramalkan. Misalnya, pola-pola teratur dari
perkembangan fisik motor, bicara, dan perkembangan intelektual.
·
Fakta keempat
yang penting tentang perkembangan adalah bahwa semua individu berbeda. Seperti
yang ditekankan oleh Dobzhansky “setiap orang secara biologis dan genetis
benar-benar berbeda satu dengan lainnya, bahkan dalam kasus bayi kembar”.
·
Fakta kelima
yang penting tentang perkembangan adalah bahwa setiap tahapan perkembangan
mempunyai pola perilaku yang karakteristik, dll.
b.
Pertunbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif,
yaitu peningkatan ukuran dan struktur. Tidak saja anak itu menjadi lebih besar
secara fisik, tetapi ukuran organ dalam dan otak meningkat. Akibat adanya
pertumbuhan otak, anak memunyai kemampuan yang lebih besar dalam belajar,
mengingat dan berpikir. Tidak dibedakannya antara istilah pertumbuhan dan
perkembangan, bahkan ada psikolog tumbuhan yang lebih setuju dengan istilah pertumbuhan,
adalah untuk menunjukan bahwa seseorang bertambah dalam kemampuannya, bahwa ia
lebih mengalami deferensiasi dan juga ia pada tingkatan yang lebih tinggi,
lebih mengalami integrasi. Istilah pertumbuhan dimaksudkan bagi pertumbuhan
dalam ukuran-ukuran badan dan fungsi-fungsi fisik. Kemudian istilah
perkembangan dimaksudkan sebagai perubahan yang mencerminkan sifat-sifat yang
khas mengenai gejala-gejala psikologis yang tampak.
2.1.2 Prinsip-prinsip Perkembangan
Baltes
(1987) mengartikulasikan enam prinsip yang dapat digunakan untuk mengkaji
perkembangan manusia. Dinyatakan bahwa prinsip-prinsip yang dikembangkan itu
membentuk keyakinan yang menspesifikasi pandangan perkembangan secara koheren.
Beberapa prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan berlangsung sepanjang hayat, prinsip ini
memiliki dua aspek, yaitu:
·
Potensi
perkembangan akan terjadi sepanjang hidup manusia, dan tidak ada asumsi yang
menyatakan bahwa kehidupan seseorang akan mencapai puncak perkembangan kemudian
menurun kembali pada waktu orang itu dewasa atau berusia tua.
·
Perkembangan
tidak akan terjadi sebelum seseorang lahir, dan perkembangan itu akan
berlangsung selama sepanjang hayat.
2. Perkembangan bersifat multidimensional atau
multidireksional. Multidimensional mengacu pada kenyataan bahwa perkembangan
tidak dapat digambarkan melalui kriteria
tunggal, seperti perilaku yang bersifat meningkat ketika masih berusia
anak-anak atau menurun ketika seseorang itu telah dewasa atau sudah tua.
Multidireksional mengacu pada hasil perkembangan dicapai melalui berbagai cara,
dan perkembangan itu terdiri atas berbagai kemampuan yang dimilki oleh
individu., yang ditunjukan melalui berbagai perubahan.
3. Perubahan mengacu pada perolehan dan kehilangan.
Perkembangan itu mencakup aspek-aspek pertumbuhan dan penurunan. Misalnya,
sekolah mampu meningkatkan pengetahuan anak dan mengembangkan kemampuan
kognitifnya, namun mereka juga kehilangan kreatifitas karena harus mengikuti
aturan yang ditetapkan oleh sekolah.
4. Perkembangan itu bersifat lentur., yakni adanya
variabilitas diri seseorang sehingga memungkinkan adanya perkembangan atau
perlaku tertentu.
5. Perkembangan berada dalam latar tertentu dan historik.
Bersifat kontekstual karena seseorang yang berada disuatu lingkungan akan
berbeda perkembangannya pada seseorang yang berada di lingkungan lain. Bersifat
historik karena periode waktu tertentu dimana seseorang itu tumbuh akan
mempengaruhi perkembangannya.
Ruffin (2001) menyatakan bahwa walaupun terhadap
perbedaan secara individual pada kepribadian anak, prinsip-prinsip dan
karakteristik perkembangan itu menunjukan pola-pola yang bersifat universal.
1. Perkebangan itu berproses dari bagian kepala menuju
kaki, prinsip ini dinamakan prinsip dari kepala ke kaki (cephalocaudle
principle)
2. Perkebangan berproses dari tubuh bagian dalam menuju
tubuh bagian luar, prinsip ini disebut dengan prinsip perkembangan
proksimodistal (proximodistal development).
3. Perkembangan tergantung pada kematangan dan belajar,
kematangan mengacu pada karakteristik pertumbuhan dan perkembangan biologis.
4. Perkembangan berproses dari sederhana (konkrit) menuju
kepada yang lebih kompleks.
5. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang
berkesinambungan.
6. Pertumbuhan dan perkembangan berproses dari kecakapan
umum ke kecakapan spesifik.
7. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan bersifat
individual .
2.1.3 Toeri-teori
Perkembangan
1.
Continuity dan Discontinuity
Sebagian pakar menyatakan bahwa perkembangan itu sebaiknya dipandang
sebagai proses yang berkesinambungan (continous
process). Dalam arti perkembangan dipandang sebagai proses akumulasi perilaku
yang selalu meningkat. Dalam teori ini proses perkembangan itu bersifat lembut
dan teratur dan setiap perubahan selalu berkaitan dengan kemampuan yang telah
dimiliki sebelumnya.
Berbeda dengan pandangan tersebut adalah teori tentang discontinuity, dimana perubahan itu
tidak bersifat berkesinambungan. Teori ini menyatakan bahwa perilaku
kadang-kadang berubah secara kualitatif, dan organisasi perilaku dapat muncul
dalam bentuk yang bersifat beragam. Teori kedua ini kemudian memunculkan
pandangan tentang tahap-tahap perkembangan manusia, yakni organisasi perilaku
manusia yang menandai adanya perkembangan dalam waktu tertentu. Misalnya, dalam
teori Piaget, bahwa anak-anak usia 7-11 tahun tahap berpikirnya bersifat
konkrit, dalam arti terikat pada jenis objek. Sementara itu orang dewasa,
berpikirnya lebih abstrak, dan mampu memperhitungkan suatu objek abstrak dengan
cara membangun objek yang bersifat hipotetik.
Siegler (1988) menyatkan bahwa aspek-aspek perkembangan itu bersifat continous dan discontinuous adalah tergantung pada cara-cara para pakar mengkaji
perkembangan. Apabila para pakar itu mengkaji perubahan perilaku dengan rentang
waktu yang lama (misalnya tahunan) atau pada kelompok anak usia yang berbeda
misalnya 4 tahun dan 8 tahun, maka perkembangan itu cenderung dipandang sebagai
suatu yang bersifat continous, artinya
peningkatan perubahan akan dipandang terjadi secara meningkat. Siegar
menyatakan bahwa ketika anak mempelajari matematika tampak bahwa anak itu
acapkali menggunakan berbagai strategi dalam usahanya untuk mempelajari dua
bilangan.
2.
Teori Perkembangan dan Perubahan
Penelitian tentang anak kadang menunjukan adanya stabilitas aspek-aspek
perkembangan , seperti kelekatan pada orang tua. Namun dalam penelitian lain
menunjukan bahwa emosi anak dapat diubah oleh lingkungan, terutama oleh
pengasuhnya. Aspek penting dari adanya perbedaan pandang tersebut perlu dikaitakn
dengan pengalaman masa kanak-kanak yang memainkan peranan pembentukan pada
perkembangan masa berikutnya. Freud merupakan salah seorang pakar psikologi
pertama yang menekankan pada pentingnya pengalaman masa kanak-kanak karena
memepengaruhi perkembangan pada masa berikutnya. Secara sama, Erik Erikson
percaya bahwa cara-cara seseorang menyelesaikan masalah perkembangan
kehangatan, kepedulian dengan orang tua, atau kemampuan berpikir dan bertindak
secara otonomi merupakan faktor penting bagi perkembangan berikutnya.
Teori-teori perkembangan manusia pada mulanya lebih percaya bahwa teori
stabilitas perkembangan manusia dan pengalaman usia dini sangat penting
terhadap stabilitas perkembangan tersebut. Berbeda dengan para pakar yang
memfokuskan diri pada perkembangan orang dewasa, mereka lebih menekankan pada
perubahan sepanjang hayat, dan pengalaman yang diperoleh kemudian dipandang
sangat penting bagi perkembangan yang menunjukan stabilitas ataupun
plastisitas.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan
keterangan pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara
lain :
a.
Perkembangan
adalah pola pergerakan taua perubahan yang terjadi sepanjang rentang kehidupan.
b.
Perkembangan di
pengaruhi oleh hubungan antara proses biologis, kognitif dan sosial-emosi.
c.
Perkembangan
secara umum dibagi menjadi periode yang dimulai dari permbuahan hingga masa
remaja , perkelahiran, masa bayi, masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak
tengah dan akhir, dan masa remaja.
d.
Beberapa ahli
perkembangan menggambarkan perkembangan sebagai berkesinambungan (perubahan
yang bertahap dan kumulatif), sementara yang lain menggambarkan sebagai tidak
berkesinambungan (serangkaian tahapan tiba-tiba).
e.
Perkembangan
berlangsung sepanjang hayat, prinsi ini memiliki dua aspek, yaitu:
·
Potensi
perkembangan akan terjadi sepanjang hidup manusia
·
Perkembangan
tidak akan terjadi sebelum seseorang lahir, dan perkembangan itu akan
berlangsung selama sepanjang hayat.
·
Perkembangan
bersifat multidimensional atau multidireksional.
·
Perubahan
mengacu pada perolehan dan kehilangan.
·
Perkembangan itu
bersifat lentur., yakni adanya variabilitas diri seseorang sehingga
memungkinkan adanya perkembangan atau perlaku tertentu.
·
Perkembangan
berada dalam latar tertentu dan historik.
DAFTAR
PUSTAKA
RC, Achmad Rifa’i dan Catharina Tri Anna. 2011. Psikologi Perkembangan. Semarang: UNNES
PRESS.
Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Inggris: McGraw-Hill, Inc.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Rentang Kehidupan). Inggris:
McGraw-Hill, Inc.
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Inggris: McGraw-Hill Companies, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar