Pengikut

Sabtu, 06 April 2013

Makalah Hakekat Perkembangan


 

Makalah Hakekat Perkembangan



Oleh
Isna Kholidazia (3301411076)












FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang hakekat perkembangan. Dengan bantuan dari berbagai pihak maka makalah ini dapat terselelesaikan dengan lengkap. Oleh karena  itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, khususnya bagi mahasiswa UNNES.






Semarang, 20 Maret 2013

Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perkembangan seringkali mendapat pengertian yang salah, mereka menganggap perkembangan bahwa pengertian merupakan pola-pola perubahan yang terjadi sepanjang hayat, yakni dimulai dari masa konsepsi dan berlangsung terus sampai dengan sepanjang hidup manusia. Perkembangan tejadi dalam berbagai ranah, seperti biologi (perubahan jasmani), sosial (perubahan hubungan sosial), emosional (perubahan pengalaman dan pemahaman emosional), dan kognitif (perubahan proses kognitif).
1.2  Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi masalah dalam penulisan ini pada pokoknya adalah Hakekat Perkembangan”, secara terperinci masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apakah yang dimaksud dengan perkembangan?
2.      Bagaimanakah prinsip-prinsip perkembangan?
3.      Bgaimankaha teori-teori perkenbangan?
1.3  Tujuan penulisan
Penulisan ini bertujuan :
1.      Untuk mengetahui informasi tentang pengertian dari perkembangan
2.      Untuk mengetahui informasi tentang prinsip-prinsip perkembangan
3.      Untuk mengetahui informasi tentang  teori-teori perkembangan









BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
2.1.1 Pengertian Perkembangan
Para pakar psikologi perkembangan meyakini bahwa perkembangan terdiri atas dua proses, yaitu integrasi dan diferensiasi. Integrasi mengacu pada gagasan bahwa perkembangan terdiri atas integrasi dari struktur yang paling dasar, yakni perilaku yang dimiliki sebelumnya dengan perilaku baru, kepada struktur pada tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, bayi belajar untuk memperoleh objek yang telah dipelajari untuk mengkoordinasikan berbagai keterampilan seperti mempertahankan postur tubuh, menggerakkan tangan, mengkoordinasikan posisi tangan terhadap objek dan menggenggam objek. Diferensiasi mengacu pada gagasan bahwa perkembangan menunjukan kemajuan kemampuan yang ditunjukan secara berbeda ketika menghadapi objek yang berbeda.. Misalnya, ketika anak menggenggam benda kecil akan berbeda caranya ketika harus menggenggam benda yang besar.
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan organisme berkesinambungan dan progresif, dari lahir sampai mati. Hurlock (1978) menyatakan bahwa perkembangan dapat didefinisikan sebagai kemajuan dari perubahan yang teratur dan koheren. Monk et.al (1991) menyatakan bahwa perkembangan menunjukan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju kedepan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Warner (1969) (dalam Monk dkk. 1991) menegaskan bahwa perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap. Perkembangan sebagai suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi terjadi berdasarkan proses pertumbuhan , kematangan dan belajar.
Perkembangan adalah pola pergerakan atau perubahan yang terjadi sepanjang rentang kehidupan. Perkembangan di pengaruhi oleh hubungan antara proses biologis, kognitif dan sosial-emosi. Perkembangan secara umum dibagi menjadi periode yang dimulai dari pertumbuhan hingga masa remaja , perkelahiran, masa bayi, masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak tengah dan akhir, dan masa remaja. Beberapa ahli perkembangan menggambarkan perkembangan sebagai berkesinambungan (perubahan yang bertahap dan kumulatif), sementara yang lain menggambarkan sebagai tidak berkesinambungan (serangkaian tahapan tiba-tiba).
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Van Den Daele ”perkembangan berarti perubahan secara kualitatif”. Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.
Pada dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi. Keduanya mulai dari pembuahan dan berakhir dengan kematian.
a.       Perubahan dan Perkembangan
Perkembangan berarti terjadi proses kesinambungan, dan proses itu bersifat siklikal. Dalam arti, Perkembangan itu memunculkan tanda-tanda akan berkembangnya kemampuan-kemampuan dan kemudian menghilang dan kemampuan yang hilang itu akan muncul kembali pada usia berikutnya. Perubahan yang terjadi dalam proses perkembangan manusia itu bertujuan untuk memungkinkan seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Untuk mencapai tujuan itu, tindakan aktualisasi diri adalah sangat penting.
Banyak orang yang tidak menyadari tejadinya perubahan fisik dan psikis kecuali apabila perubahan itu berlangsung cepat dan mempengaruhi kehidupannya. Perubahan yang terjadi pada masa remaja, misalnya, akan berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan masa usia lanjut , dan setiap individu dituntut mampu menyesuaikan diri dengan setiap perubahan yang terjadi pada dirinya. Oleh karena itu, apabila seseorang menyadari akan adanya perubahan pada dirinya, maka dia akan mengambil sikap yang jelas terhadap perubahan tersebut.
Fakta-fakta penting tentang perkembangan:
·         Fator pertama yang penting tentang perkembangan adalah bahwa dasar-dasar permulaan adalah sikap kritis. Sikap, kebiasaan, dan pola perilaku yang dibentuk selama tahun-tahun pertama, sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambahan tua.
·         Faktor kedua yang penting dari perkembangan adalah bahwa kematangan dan belajar memainkan peranan yang penting dalam perkembangan. Kematangan adalah terbukanya sifat-sifat bawaan individu.
·         Fakta ketiga yang penting tentang perkembangan adalah bahwa perkembangan itu mengikut pola tertentu dan yang dapat diramalkan. Misalnya, pola-pola teratur dari perkembangan fisik motor, bicara, dan perkembangan intelektual.
·         Fakta keempat yang penting tentang perkembangan adalah bahwa semua individu berbeda. Seperti yang ditekankan oleh Dobzhansky “setiap orang secara biologis dan genetis benar-benar berbeda satu dengan lainnya, bahkan dalam kasus bayi kembar”.
·         Fakta kelima yang penting tentang perkembangan adalah bahwa setiap tahapan perkembangan mempunyai pola perilaku yang karakteristik, dll.

b.      Pertunbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif, yaitu peningkatan ukuran dan struktur. Tidak saja anak itu menjadi lebih besar secara fisik, tetapi ukuran organ dalam dan otak meningkat. Akibat adanya pertumbuhan otak, anak memunyai kemampuan yang lebih besar dalam belajar, mengingat dan berpikir. Tidak dibedakannya antara istilah pertumbuhan dan perkembangan, bahkan ada psikolog tumbuhan yang lebih setuju dengan istilah pertumbuhan, adalah untuk menunjukan bahwa seseorang bertambah dalam kemampuannya, bahwa ia lebih mengalami deferensiasi dan juga ia pada tingkatan yang lebih tinggi, lebih mengalami integrasi. Istilah pertumbuhan dimaksudkan bagi pertumbuhan dalam ukuran-ukuran badan dan fungsi-fungsi fisik. Kemudian istilah perkembangan dimaksudkan sebagai perubahan yang mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang tampak.





2.1.2 Prinsip-prinsip Perkembangan

Baltes (1987) mengartikulasikan enam prinsip yang dapat digunakan untuk mengkaji perkembangan manusia. Dinyatakan bahwa prinsip-prinsip yang dikembangkan itu membentuk keyakinan yang menspesifikasi pandangan perkembangan secara koheren. Beberapa prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.      Perkembangan berlangsung sepanjang hayat, prinsip ini memiliki dua aspek, yaitu:
·         Potensi perkembangan akan terjadi sepanjang hidup manusia, dan tidak ada asumsi yang menyatakan bahwa kehidupan seseorang akan mencapai puncak perkembangan kemudian menurun kembali pada waktu orang itu dewasa atau berusia tua.
·         Perkembangan tidak akan terjadi sebelum seseorang lahir, dan perkembangan itu akan berlangsung selama sepanjang hayat.
2.      Perkembangan bersifat multidimensional atau multidireksional. Multidimensional mengacu pada kenyataan bahwa perkembangan tidak dapat digambarkan  melalui kriteria tunggal, seperti perilaku yang bersifat meningkat ketika masih berusia anak-anak atau menurun ketika seseorang itu telah dewasa atau sudah tua. Multidireksional mengacu pada hasil perkembangan dicapai melalui berbagai cara, dan perkembangan itu terdiri atas berbagai kemampuan yang dimilki oleh individu., yang ditunjukan melalui berbagai perubahan.
3.      Perubahan mengacu pada perolehan dan kehilangan. Perkembangan itu mencakup aspek-aspek pertumbuhan dan penurunan. Misalnya, sekolah mampu meningkatkan pengetahuan anak dan mengembangkan kemampuan kognitifnya, namun mereka juga kehilangan kreatifitas karena harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh sekolah.
4.      Perkembangan itu bersifat lentur., yakni adanya variabilitas diri seseorang sehingga memungkinkan adanya perkembangan atau perlaku tertentu.
5.      Perkembangan berada dalam latar tertentu dan historik. Bersifat kontekstual karena seseorang yang berada disuatu lingkungan akan berbeda perkembangannya pada seseorang yang berada di lingkungan lain. Bersifat historik karena periode waktu tertentu dimana seseorang itu tumbuh akan mempengaruhi perkembangannya.
Ruffin (2001) menyatakan bahwa walaupun terhadap perbedaan secara individual pada kepribadian anak, prinsip-prinsip dan karakteristik perkembangan itu menunjukan pola-pola yang bersifat universal.

1.      Perkebangan itu berproses dari bagian kepala menuju kaki, prinsip ini dinamakan prinsip dari kepala ke kaki (cephalocaudle principle)
2.      Perkebangan berproses dari tubuh bagian dalam menuju tubuh bagian luar, prinsip ini disebut dengan prinsip perkembangan proksimodistal (proximodistal development).
3.      Perkembangan tergantung pada kematangan dan belajar, kematangan mengacu pada karakteristik pertumbuhan dan perkembangan biologis.
4.      Perkembangan berproses dari sederhana (konkrit) menuju kepada yang lebih kompleks.
5.      Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan.
6.      Pertumbuhan dan perkembangan berproses dari kecakapan umum ke kecakapan spesifik.
7.      Tingkat pertumbuhan dan perkembangan bersifat individual .


2.1.3 Toeri-teori Perkembangan
1. Continuity dan Discontinuity
Sebagian pakar menyatakan bahwa perkembangan itu sebaiknya dipandang sebagai proses yang berkesinambungan (continous process). Dalam arti perkembangan dipandang sebagai proses akumulasi perilaku yang selalu meningkat. Dalam teori ini proses perkembangan itu bersifat lembut dan teratur dan setiap perubahan selalu berkaitan dengan kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya.
Berbeda dengan pandangan tersebut adalah teori tentang discontinuity, dimana perubahan itu tidak bersifat berkesinambungan. Teori ini menyatakan bahwa perilaku kadang-kadang berubah secara kualitatif, dan organisasi perilaku dapat muncul dalam bentuk yang bersifat beragam. Teori kedua ini kemudian memunculkan pandangan tentang tahap-tahap perkembangan manusia, yakni organisasi perilaku manusia yang menandai adanya perkembangan dalam waktu tertentu. Misalnya, dalam teori Piaget, bahwa anak-anak usia 7-11 tahun tahap berpikirnya bersifat konkrit, dalam arti terikat pada jenis objek. Sementara itu orang dewasa, berpikirnya lebih abstrak, dan mampu memperhitungkan suatu objek abstrak dengan cara membangun objek yang bersifat hipotetik.
Siegler (1988) menyatkan bahwa aspek-aspek perkembangan itu bersifat continous dan discontinuous adalah tergantung pada cara-cara para pakar mengkaji perkembangan. Apabila para pakar itu mengkaji perubahan perilaku dengan rentang waktu yang lama (misalnya tahunan) atau pada kelompok anak usia yang berbeda misalnya 4 tahun dan 8 tahun, maka perkembangan itu cenderung dipandang sebagai suatu yang bersifat continous, artinya peningkatan perubahan akan dipandang terjadi secara meningkat. Siegar menyatakan bahwa ketika anak mempelajari matematika tampak bahwa anak itu acapkali menggunakan berbagai strategi dalam usahanya untuk mempelajari dua bilangan.
2. Teori Perkembangan dan Perubahan
Penelitian tentang anak kadang menunjukan adanya stabilitas aspek-aspek perkembangan , seperti kelekatan pada orang tua. Namun dalam penelitian lain menunjukan bahwa emosi anak dapat diubah oleh lingkungan, terutama oleh pengasuhnya. Aspek penting dari adanya perbedaan pandang tersebut perlu dikaitakn dengan pengalaman masa kanak-kanak yang memainkan peranan pembentukan pada perkembangan masa berikutnya. Freud merupakan salah seorang pakar psikologi pertama yang menekankan pada pentingnya pengalaman masa kanak-kanak karena memepengaruhi perkembangan pada masa berikutnya. Secara sama, Erik Erikson percaya bahwa cara-cara seseorang menyelesaikan masalah perkembangan kehangatan, kepedulian dengan orang tua, atau kemampuan berpikir dan bertindak secara otonomi merupakan faktor penting bagi perkembangan berikutnya. Teori-teori perkembangan manusia pada mulanya lebih percaya bahwa teori stabilitas perkembangan manusia dan pengalaman usia dini sangat penting terhadap stabilitas perkembangan tersebut. Berbeda dengan para pakar yang memfokuskan diri pada perkembangan orang dewasa, mereka lebih menekankan pada perubahan sepanjang hayat, dan pengalaman yang diperoleh kemudian dipandang sangat penting bagi perkembangan yang menunjukan stabilitas ataupun plastisitas.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan keterangan pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :
a.       Perkembangan adalah pola pergerakan taua perubahan yang terjadi sepanjang rentang kehidupan.
b.      Perkembangan di pengaruhi oleh hubungan antara proses biologis, kognitif dan sosial-emosi.
c.       Perkembangan secara umum dibagi menjadi periode yang dimulai dari permbuahan hingga masa remaja , perkelahiran, masa bayi, masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak tengah dan akhir, dan masa remaja.
d.      Beberapa ahli perkembangan menggambarkan perkembangan sebagai berkesinambungan (perubahan yang bertahap dan kumulatif), sementara yang lain menggambarkan sebagai tidak berkesinambungan (serangkaian tahapan tiba-tiba).
e.       Perkembangan berlangsung sepanjang hayat, prinsi ini memiliki dua aspek, yaitu:
·         Potensi perkembangan akan terjadi sepanjang hidup manusia
·         Perkembangan tidak akan terjadi sebelum seseorang lahir, dan perkembangan itu akan berlangsung selama sepanjang hayat.
·         Perkembangan bersifat multidimensional atau multidireksional.
·         Perubahan mengacu pada perolehan dan kehilangan.
·         Perkembangan itu bersifat lentur., yakni adanya variabilitas diri seseorang sehingga memungkinkan adanya perkembangan atau perlaku tertentu.
·         Perkembangan berada dalam latar tertentu dan historik.




DAFTAR PUSTAKA

RC, Achmad Rifa’i dan Catharina Tri Anna. 2011. Psikologi Perkembangan. Semarang: UNNES PRESS.
Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Inggris: McGraw-Hill, Inc.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Rentang Kehidupan). Inggris: McGraw-Hill, Inc.
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Inggris: McGraw-Hill Companies, Inc.